MIRMAGZ.com – Resensi buku Desain kali akan membahas sebuah buku yang membahas tentang Desain Komunikasi Visual, pada wilayah Seni Visual. Salah satu tokoh Desain, terutama Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah Dr. Sumbo Tinarbuko. Pemikir, penulis, dan konsisten dalam #ReresikSampahVisual dan Institut Sumbo yang diinisiasi olehnya, untuk membentuk kajian keilmuan Desain, khususnya Desain Komunikasi Visual.

Merdekave! Merupakan jargon dari Sumbo Tinarbuko untuk para praktisi, pemikir, dan semua orang yang berkecimpung dalam bidang DKV itu sendiri. Kalian bisa lihat profil lengkap beserta kegiatan dari Sumbo Tinarbuko di Instagram-nya. Biasanya beliau sering memberikan edukasi mengenai Desain Komunikasi Visual. Memang tidak diragukan, peran dari Sumbo dalam perkembangan Desain Komunikasi Visual di Indonesia.

Resensi Buku: DEKAVE: Desain Komunikasi Visual – Penanda Zaman Masyarakat Global oleh Sumbo Tinarbuko 2015. Diterbitkan oleh CAPS (Center of Academic Publishing Service), Yogyakarta. Setebal 259 halaman.

Semoga buku ini mampu menyumbangkan ide bagi para desainer yang akan membuat produk semenarik mungkin dan memberikan wawasan tentang etika beriklan di publik.- Sumbo Tinarbuko dalam Pengantar Buku ini.

Merupakan buku yang memberikan pandangan tentang konstruksi berfikir ilmu Seni Visual khususnya Desain Komunikasi Visual (DKV) yang dilihat dari prespektif dominan pada semiotika. Wilayah Desain Komunikasi Visual di berikan oleh Sumbo untuk memberikan pandangan baru terhadap DKV itu sendiri, sebagai kritik, sebagai penjelasan panjang tentang DKV.

Pada bab 1, Sumbo memberikan ide dasar untuk buku ini yang sesuai dengan judulnya, Desain Komunikasi Visual: Penanda Zaman Masyarakat Global. Memang bisa terlihat secara kasat mata, bahwa desain hari ini hadir dimanapun kita berada, berkaitan dengan kita, bahkan ketika kita membaca tulisan inipun, banyak desain yang memenuhi keseharian kita.

Pada bab ini, Sumbo menjelaskan tentang tanda-tanda penanda zaman, seni tradisi sebagai sumber inspirasi, sampai desain grafis sampul buku. Dasar DKV juga diberikan oleh Sumbo pada Bab 1; Nirmana, Grafis Kota, Iklan Penanda Zaman.

Pada Bab 2, merupakan kritik Sumbo terhadap pendidikan Desain Komunikasi Visual itu sendiri. Pembahasannya mulai dari Kreativitas yang mengering, definisi desain yang bagus, sampai pada peluang-peluang DKV yang tidak hanya ber-output sebagai desainer juga, namun juga pemikir desain yang mumpuni.

Pada Bab 3, merupakan kritik sosial dari Sumbo terhadap Iklan-Iklan liar yang sering terjadi ketika pemilihan kepala daerah maupun pusat. Fenomena penempelan foto-foto calon legislatif untuk mengisi anggota dewan, yang terhormat, pada pohon, tiang listrik, tembok yang merusak visual dijabarkan oleh Sumbo pada Bab ini. Tidak hanya acara politik, namun juga acara-acara ketika Ramadhan, ucapan selamat oleh oknum politikus juga tidak luput dari bidikan pembahasan Sumbo.

Pada bab 4, DKV dan Kritik Desain Komunikasi Visual itu sendiri menjadi bagian penting untuk mengetahui duduk DKV sebagai bagian dari masyarakat. Iklan, Pariwisata, Ruang Publik menjadi pembahasan yang mengalir pada buku ini.

Bab terakhir, Bab 5, merupakan kritik dari Sumbo untuk membangun kota Yogyakarta melalui #ReresikSampahVisual. Bukti pergerakan ini, dituliskan oleh Sumbo sebagai penanda bentuk komunikasi visual oleh DKV.

Secara keseluruhan buku ini memberikan pandangan tentang pergerakan Desain Komunikasi Visual yang mampu memberikan penanda pada zaman sekarang. Memang pada akhirnya DKV bisa menjadi penanda zaman ketika digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat untuk sesama. Buku yang menarik untuk dibaca disamping buku-buku tentang Desain Komunikasi Visual yang hari ini sepertinya kurang bergairah dalam wacana pemikiran, dan pergerakan intelektualnya.

Semoga ada buku-buku pemikiran tentang Desain, terutama Desain Komunikasi Visual yang mampu memberikan duduk perkara DKV yang semakin terdistrupsi zaman, tergulung ombak perubahan yang begitu cepat.

Video Resensinya bisa kalian lihat disini: