MIRMAGZ.com – Setiap orang memiliki intuisi terhadap bentuk-bentuk yang dianggapnya bagus, indah, dan memuaskan rasa tersebut ke dalam setiap seni yang dinikmatinya.
Pemikir seni rupa menyebutnya sebagai bentuk yang estetik. Berasal dari term estetika. Estetika berasal dari bahasa latin “aestheticus” atau dalam bahasa Yunani “aestheticos” yang berarti merasa atau hal-hal yang diserap oleh panca indera manusia.
Bisa dikatakan bahwa estetika merupakan cabang ilmu filsafat yang membahas tentang keindahan dan biasanya ada dalam seni dan seluruh yang ada di alam.
Bentuk estetik memberikan orang mengalami kepuasan terhadap bentuk-bentuk pada sebuah seni. Misalkan bagaimana bentuk alam yang indah dalam sebuah horizon estetikanya.
Estetika yang hari ini berkembang biasanya terfokus pada wilayah seni. Estetika merupakan hal yang mempelajari kualitas keindahan dari obyek seni, maupun daya dorong dan pengalaman estetik pencipta dan penikmat seninya, bisa dalam keseharian orang tersebut.
Bentuk estetik juga akan dipengaruhi oleh bagaimana pengalaman penikmat, bagaimana dia berinteraksi dengan lingkungan, kehidupannya.
Semakin banyak pengalaman dan lingkungan yang mempengaruhi, biasanya orang akan lebih bisa merasakan bentuk estetik sebuah seni.
Bentuk estetik ini juga dapat dilihat dari teori yang bisa menjelaskannya. Supaya penikmat seni juga tidak bergantung pada pengalamannya saja, namun juga terdiskripsi dengan baik atas bentuk estetik.
Misalnya teori Sussane K. Langer, teori De Witt Parker, atau yang yang lain. Secara garis besar, teori estetik bisa terbagi menjadi 3, yaitu:
Teori Estetik Formil
Teori ini dicetuskan oleh Plato bahwa suatu keindahan kebudayaan adalah berkaitan dengan ciri-ciri luaran seperti bentuk, budaya, warna, dan suatu adat komuniti yang dapat dilihat secara izikal.
Teori ini beranggapan bahwa keindahan merupakan emosi langsung yang diakibatkan oleh reka bentuk tanpa memandang konsep-konsep yang lain. Teori bentuk yang merujuk kepada bentuk-bentuk indah, khusus dan unik.
Teori Estetik Ekspresionis
Teori ini membahas bahwa keindahan tidak selalu dari wujud bentuknya, tetapi maksud dan tujuan atau ekspresinya. Asumsinya adalah bahwa keindahan karya seni bergantung pada apa yang diekspresikan.
Teori Estetik Psikologis
Terdapat keindahan memiliki 3 aspek; a. Keindahan dalam reka bentuk merupakan faktor yang sederhana, dibentuk dengan cara sederhana dan mudah; b. Keindahan merupakan kesan daripada perubahan emosi yang hanya dapat diperlihatkan dengan prosedur psikologi;
dan c. Keindahan merupakan akibat rasa kepuasan pereka bentuk terhadap objek yang dilihatnya.
Ketiga teori tersebut merupakan manifestasi untuk menerangkan keindahan dari segi sudut pandang, keaslian budaya, emosional atau ilmiah intelektual.
Pemikir Muda, Pengajar Seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, telah menyelesaikan gelar Doktor di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Peneliti serta penulis pemikiran tentang Seni.
1 thought on “Bentuk Estetik pada Seni”
Pingback: Pengalaman Sekolah Doktoral di ISI Yogyakarta? Bagaimana Pengalaman Mereka? - Mirmagz