MIRMAGZ.com – Objek-objek seni rupa dan desain tersebar dalam keseharian kita. Kita bisa melihat bentuk seni jalanan ketika di jalan-jalan besar di Jakarta. Mural, Graffiti, Papan Iklan, Seni Lukis, Seni Patung, Jembatan, Ikon Kota, dan lain sebagainya. Objek seni rupa dan desain menjadi pengetahuan yang menarik untuk dilihat untuk menjadi sebuah ilmu yang memberikan pemahaman tentang kehidupan seni itu sendiri.

Berbagai penelitian juga telah dilakukan, terhadap bentuk-bentuk artefak seni visual, yang pada akhirnya memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan. Sebagai inspirasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Tentang bagaimana penulisan seni rupa dan desain, Indonesia memiliki banyak sekali referensi penggunaan kajian berupa jurnal ilmiah yang setiap orang bisa baca. Meskipun permasalahan klasik kita adalah tidak pernah membaca.

Ya, mari kita coba untuk me-review kajian tentang objek-objek ilmiah, dimulai dari pencarian jurnal di berbagai portal jurnal seperti https://scholar.google.com/ yang memuat berbagai penelitian tentang apapun, bahkan seni bisa spesifik dengan mencari kata kuncinya. Atau di portal Garuda. Atau di situs luar negeri yang mungkin kalian biasa cari, semoga memang mencari.

Kemudian ketika sudah mendapatkannya, kita mulai review. Review adalah upaya memahami sesuatu dengan lebih mendalam. Tujuan utamanya adalah memberikan informasi, gambaran, dan gagasan kepada diri sendiri serta orang lain.

Pertama, silahkan untuk membaca keseluruhan jurnal yang telah diunduh sesuai dengan ketertarikan masing-masing, mungkin bisa bermanfaat untuk TA kelak. Misalkan, saya mengambil artikel INI.

Contoh Review Jurnal

Judul: Pop Art di Indonesia (2017) oleh Angga Kusuma Dawami. Dalam artikel yang dimuat oleh Jurnal Desain.

Objek Kajian Seni Rupa dan Desain:

Kajian Aliran Seni Pop yang berkembang di Indonesia. Objek kajian pada tulisan ini menyangkut karya-karya seni visual oleh Pop Amerika yang telah dimulai sejak 1940-an di Inggris, dan kemudian menjadi menyebar di Amerika dan ada di Indonesia. Tokoh sentral Pop Art dalam artikel ini ada Ricard Hamilton, Andy Warhol. Namun pengaruhnya bisa sampai di Indonesia dan terus menerus digunakan sebagai salah satu gaya seni visual yang mengeksistensikan dirinya.

Pendekatan:

Pendekatan yang digunakan ditulis secara gamblang, namun dalam keterbacaannya merupakan pendekatan Sejarah yang menekankan pada wilayah diakronis, berurutan sesuai waktu.

Metode dan Analisis:

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis diskriptif analitik, yang menekankan analisis setiap diskripsi sejarah yang dipaparkan dalam Pop Art.

Teori:

Tidak menggunakan teori spesifik pada tulisan ini, pemaparan diskusi teori berdasarkan pada pendapat-pendapat pemikir seperti Allowance, White, dan di Indonesia ada Kleden. Namun, definisi Pop Art dibahas dari pandangan Jamie.

Kesimpulan (yang memuat kritik terhadap jurnal ini):

Tulisan ini merupakan pemaparan sejarah tentang Pop Art yang ada di dunia yang akhirnya masuk ke Indonesia. Pemikiran Pop Art yang ada di Barat dinarasikan dengan menggunakan metode sejarah. Runtutannya masih begitu acak dan belum memberikan gambaran bagaimana masuknya Pop Art di Indonesia.

Yang menurut saya bisa diteliti setelah jurnal tersebut adalah:

Penggambaran masuknya Pop Art di Indonesia yang dilihat dari sejarah seni rupa di Indonesia. Boom seni rupa yang terjadi di Indonesia sebagai bagian dari sejarah di Indonesia juga memuat Pop Art di dalamnya. Penelitian tentang Pop Art yang mempengaruhi Desember Hitam, atau gerakan GSRB (Gerakan Seni Rupa Baru) yang terjadi pada 1965, perlu diteliti lebih mendalam lagi.

Mari kita lihat dari blog-blog mahasiswa Unindra tentang review jurnal yang berkaitan dengan Seni Rupa dan Desain. Silahkan cek komentar.

Angga Kusuma Dawami

Pemikir Muda, Pengajar Seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, telah menyelesaikan gelar Doktor di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Peneliti serta penulis pemikiran tentang Seni.