MIRMAGZ.com – Semua berawal dari keinginan Tsar Pyotr I yang Agung atau Barat menyebutnya Peter the Great mendirikan sebuah benteng Pyotr dan Paul pada May 1703. Selama pemerintahannya kelak, Pyotr yang Agung terbukti telah menjadikan kota Saint Petersburg menjadi kota termahsyur dan megah. Pada abad selanjutnya, kota ini berkembang pesat dan pernah berganti nama dua kali. Namun, setelah Uni Soviet runtuh, namanya kembali menjadi Saint Petersburg atau dalam bahasa aslinya bernama Sankt-Peterburg.
Sebuah legenda mengatakan bahwa Pyotr dan pasukannya tengah menepi di sekitar Delta Neva untuk memeriksa beberapa pulau terdekat. Dia kemudian berlabuh di Pulau Zaychiy (kini Pulau Hare). Di sana dia melihat seekor burung elang berkepala dua (yang kini menjadi maskot pemerintah Rusia) terbang tinggi di atas sebuah titik lokasi. Konon, kejadian itu merupakan sebuah pertanda baik. Sehingga, sang Tsar pun memerintahkan pasukannya untuk membangun benteng di l0kasi tersebut. Entah disengaja atau tidak, titik dibangunnya benteng rupanya juga penting karena strategis dalam menahan masuknya serangan pasukan musuh.
Aleksandr Pushkin, sastrawan sekaligus pendiri Sastra Modern Rusia pernah mengabadikan kota Saint Petersburg dan Pyotr yang Agung dalam puisi naratifnya. Puisi berjudul “The Bronze Horseman: Petersburg Tale” (Медный всадник: Петербургская повесть) itu dianggap kritikus Pushkin, Briggs sebagai puisi terbaik di abad 19 dalam sejarah literatur Rusia.
“…here and there,
On moss-grown, boggy shores a rare
Ramshackle hut loomed dark, the dwelling
of humble Finn…”
The Bronze Horseman; Petersburg Tale, by Aleksandr Pushkin
Petersburg digambarkan sebagai kota yang dibangun berdasarkan keinginan seorang manusia yang menantang hukum-hukum alam. Kota ini berdiam di bagian barat laut Rusia, di atas beberapa pulau di Delta Neva sehingga mendapatinya sebuah gelar; “Venice dari Utara”. Sebab, orang-orang pun mengetahui bahwa hanya ada dua kota di Eropa yang pantas menyandang sebutan sebagai kota yang tak pernah diduduki musuh; London dan Sankt Peterburg.
Hari ini, pada tahun 1703, kota Sankt Peterburg resmi berdiri bersamaan dengan dibangnunnya pondasi dasar benteng Pyotr dan Paul. Pada 1712, kota ini resmi menjadi ibukota Rusia ketika sang Tsar, pengadilan dan pemerintahannya pindah dari Moskwa. Disebut Petersburg karena ditemukan oleh Tsar Pyotr I yang Agung (Peter the Great) namun beralih menjadi Petrograd pada 18 Agustus 1914. Ketika Perang Dunia I pecah, kota ini berganti nama lagi menjadi Leningrad pada 29 Januari 1924 usai kematian Vladimir Ulyanov (Lenin) dan kembali pada nama awalnya, Sankt Peterburg pada 6 September 1991.
Kini, tiap tahunnya, tepatnya pada 27 Mei serta pada 9 Juli yakni hari lahir Pyotr I yang Agung, warga kota Peterburg yang mengenang kota dan pendirinya ini berbondong-bondong membawakan bunga ke Katedral Peter Paul. Terlepas dari kontroversi yang dilakukan Pyotr semasa hidupnya, apa yang telah digagas oleh Pyotr akan kota Peterburg, visi misinya akan urbanitas, energi, kecintaannya terhadap sains dan kemajuan IPTEK telah mengilhami banyak hal di kota ini. Dan itu yang dihargai dan dikenang oleh warga Saint Petersburg.
“Oh Peter’s city, flaunt yourself,
As Mother Russia stand defiant…”
A. S. Pushkin, “The Bronze Horseman” (1833)
(Artikel ini masih dalam tahap penambahan konten dan akan terus berkembang sampai dinyatakan selesai).
Sumber bacaan:
Saint Petersburg (English Edition) Yury Krylov, Anastassia Krylova, Yevgeny Sinyaver, Valery Fateyev, Aleksandr Kudriavtsev. Penerbit Art-Rodnik Moskwa 1997.
http://www.saint-petersburg.com/history/st-petersburg-in-the-era-of-peter-the-great/
https://www.poetryintranslation.com/PITBR/Russian/BronzeHorseman.php
Miranti Kencana Wirawan. Content Writer. Alumnus Kajian Timur Tengah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret. Founder dan Editor in Chief situs web Mirmagz.com. Pernah bekerja di RIA FM Sonora Network dan KOMPAS.com sebagai jurnalis kanal internasional.