MIRMAGZ.com – Design Thinking bukanlah milik desainer secara eksklusif, yang dimiliki oleh segelitir pemilik usaha, namun semua hal pembaharu yang hebat pada bidang sastra, seni, musik, ilmu pengetahuan, engineering, dan bisnis yang telah mempraktekkan metode ini.

Jadi, mengapa disebut sebagai Design Thinking? Yang istimewa dari Design Thinking adalah proses kerja desainer dapat terbantu secara sistematis dalam menggali, mempelajari, dan menerapkan teknik-teknik yang berpusat pada kebutuhan manusia (human needed), guna memecahkan masalah dengan cara yang kreatif dan inovatif-dalam desain, bisnis, maupun kehidupan.

Beberapa perusahaan terkemuka di dunia, seperti Apple, Google, dan Samsung, telah mengadopsi pendekatan design thinking, begitu pula universitas terkemuka di seluruh dunia yang mengajarkan metodologi ini-termasuk Stanford, Harvard, Imperial College London, dan Srishti Institute di India.

Sebelum menggabungkan design thinking ke dalam alur kerja yang digunakan, kita perlu mengetahui apa itu design thinking dan mengapa metode ini begitu populer. Bagiamana pembacaaan terkait dengan design thinking dilakukan? Mari kita simak komentar.

Angga Kusuma Dawami

Pemikir Muda, Pengajar Seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, telah menyelesaikan gelar Doktor di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Peneliti serta penulis pemikiran tentang Seni.