MIRMAGZ.com – Seni rupa adalah seni yang nampak secara visual oleh indera penglihatan. Karena wujud seni rupa terdiri dari titik, garis, bidang atau ruang, bentuk atau wujud, gelap, terang dan tekstur. Seni rupa merupakan seni yang memenuhi mata dan membangkitkan emosi melalui ekspresi keterampilan dan imajinasi.

Teknik seni rupa sendiri terdiri dari banyak bidang. Bisa dilihat bagaimana Georgio Vasari menuliskan seni hanya berkutat pada seni pahat, patung, teater dan lukis, kemudian menjadi lebih luas, ke seni musik, seni tari, dan lain sebagainya. Kemudian membagi dalam dua aliran besar, seni tinggi dan seni rendah. Seni yang dipasang pada galeri, kemudian ada aliran seni yang bisa diproduksi secara massal, craft.
Pada seni lukis dalam perkembangana sejarahnya banyak melahirkan gaya atau aliran; seperti ekspresionisme, realis, art deco, dan lain sebagainya. Salah satu aliran seni lukis adalah Pop Art. Dilansir buku Benang Merah Seni Rupa Modern (2016) karya Nanang Ganda Prawira, Pop Art atau Popular Art, adalah seni yang menggunakan objek atau benda yang populer sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imaji kebendaan di lingkungan sehari-hari. Idenya adalah keseharian itu sendiri.
Pop Art menggambarkan sebuah gerakan seni yang muncul pada 1950-an dan 60-an di Inggris dan Amerika, dinamakan demikian karena apropriasi citra dan teknik dari budaya populer dan komersial. Mewakili keberangkatan radikal dari pendekatan yang berlaku untuk “seni tinggi,” seniman pop memperkenalkan sehari-hari dan dapat diakses – iklan, kemasan produk, musik pop, buku komik dan film Hollywood – ke dalam bahasa sehari-hari seni rupa.
Gerakan ini pertama kali muncul di London pada 1950-an, di mana Grup Independen, pelopor penting Seni Pop Inggris, mulai merefleksikan pencapaian dan ekses budaya populer Amerika pada tahun-tahun pascaperang. Di Amerika Serikat, Pop Art menjadi terkenal dengan latar belakang pergeseran politik dan budaya yang sangat besar pada tahun 1960-an.
Pada tahun 1940-an, Ricard Hamilton membuat karya Pop Art yang berupa kolase dari majalah-majalah bekas. di Inggris. Selain itu, Roy Fox Lichtenstein (; 27 Oktober 1923 – 29 September 1997) adalah seorang artis pop Amerika.
Selama tahun 1960-an, bersama Andy Warhol, Jasper Johns, dan James Rosenquist antara lain, ia menjadi tokoh terkemuka dalam gerakan seni baru ini, melawan seni abstract-ekspresionis. Karya Popnya mendefinisikan premis seni pop melalui parodi.
Dengan warna-warna jenuh dan garis-garis tebal, representasi merekapara seniman pop yang mengangkat ide dari benda-benda yang digunakan dalam sehari-hari dan kebiasaan orang-orang sehari-hari. Hal ini mencerminkan optimisme, kemakmuran, materialisme, waktu luang, dan konsumsi masyarakat pascaperang.
Seni pop dikenal dengan fitur-fiturnya yang berani dan dapat membantu kita menarik perhatian audiens secara instan. Semangat pop ini menjadi penting karena pada akhirnya apa yang ada disekitar keseharian kita akan hadir sebagai bagian dari seni itu sendiri.

Pemikir Muda, Pengajar Seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, telah menyelesaikan gelar Doktor di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Peneliti serta penulis pemikiran tentang Seni.
1 thought on “Seni Pop dalam Dunia Rupa”
Good day! I just wish to give you a huge thumbs up for your excellent information you have got here on this post. I am coming back to your blog for more soon. Good day! I just wish to give you a huge thumbs up for your excellent information you have got here on this post. I am coming back to your blog for more soon. נערות ליווי במרכז