MIRMAGZ.com – Ditulis dalam diskusi Desain dan Seni, MK Desain Komunikasi Visual 2 (Brand Identity):
Apa yang menjadikan mahasiswa DKV mampu menginterpretasikan sebuah gambar atau sebuah lukisan atas sebuah desain untuk menampilkan pada karya-karyanya?
Mereka membutuhkan sesuatu yang disebut sebagai ide dimana Ide ini harus berdasar pada pengalaman konstruksi berpikir dan hal-hal yang berbau estetis pada karya-karya yang akan dibuat oleh mahasiswa komunikasi visual. Sehingga bentuk bentuk visual wajib hukumnya untuk dibentuk secara menyeluruh sebagai dasar dalam rancangan ataupun karya desain yang mereka buat. Adanya perancangan yang matang dan pertimbangan client dalam membuat desain.
Apakah nantinya itu menjadi penting untuk dilakukan? Pada hakikatnya, Iya, tapi pada kenyataannya banyak mahasiswa komunikasi visual yang tidak memperhatikan bagaimana membentuk gambar yang sesuai dengan ide-ide yang telah ada pada gambar yang akan dibuat. Apakah Memang nanti akan menjadi sesuatu hal yang berguna?
Saya rasa Iya. Tapi bukan berarti juga tidak membentuk konstruksi berpikir tanpa dasar yang jelas sehingga pengetahuan tentang desain wajib hukumnya untuk mahasiswa komunikasi visual memahami secara penuh apa yang di yakini sebagai jurusan mereka. Melalui proses berfikir desain yang sekarang mereka kerjakan hingga pada akhirnya komunikasi visual dapat memberikan sumbangsih karya melalui pengalaman mereka yang berujung pada karya serta menyadarkan manusia pada dunia.
Representasi karya yang sesuai keinginan mereka. Memang bentuk-bentuk yang abstrak ataupun bentuk-bentuk desain yang menarik tidak dibentuk dari hal-hal yang sederhana saja. Mereka harus memiliki pengalaman utuh untuk membentuk konstruksi gambar atau konstruksi konstruksi karya tersebut. Artinya referensi menjadi penting agar dijadikan rujukan untuk membuat dunia pikir sebelum membentuk desain yang dapat mempengaruhi pengelihatnya.
Saya rasa ini penting untuk dibuat diskusi-diskusi selanjutnya, selain membicarakan apa yang membedakan antara seni dengan desain. Pada sesi diskusi kemarin kemudian dibuat dan dipahami kembali untuk membentuk pengalaman-pengalaman mereka terhadap konstruksi berpikir yang lebih konstruktif terhadap bentuk-bentuk desain yang mereka buat.
Sehingga mereka mampu membedakan antara Apa itu seni dan apa itu desain, yang ketika mereka mengikuti sesi diskusi ini ternyata banyak yang masih rancu antara seni dan desain. Memang letak di mana seni dipandang juga sebagai desain dan desain juga dipandang juga sebagai seni, sedikit banyak bercampur dan sulit untuk diintepretasikan sesuai dengan fungsi dan maknanya.
Apakah itu menjadi permasalahan besar? Saya rasa tidak, karena setiap orang memiliki penyatuan antara seni dan desain secara holistik dan mereka di masyarakat juga memahami bahwa seni itu desain begitupun sebaliknya bahwa desain itu sendiri merupakan seni.
Tidak lebih dari itu biasanya. Orang-orang desain itu diasumsikan sebagai manusia yang mampu membuat seni yang mumpuni padahal untuk menjadi seorang seniman yang mumpuni mereka harus melalui tahap-tahap berpikir penciptaan seni yang tidak sederhana dan juga memberikan mereka konstruksi berpikir yang lebih konstruktif terhadap karya seni.
Orang seni, terutama seorang seniman tentu akan memberikan pengetahuan baru terhadap manusia lain yang ada pada seni itu sendiri. Sehingga ketika orang melihat seni dia akan memberikan pemikiran pandangan baru, persepsi baru, imajinasi baru terhadap dunia yang baru atas seni tersebut. Sedangkan orang desain akan sangat bergantung pada klien yang mereka kerjakan apabila klien menginginkan sesuatu yang kompleks maka konstruksinya harus sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Client. Ini yang menjadikan orang-orang desain, pekerja seni, pada pemikirannya sendiri dan pemikiran klien harus selesai. Tanpa client, pekerja seni dan desainer bekerja diwajibkan paham peran mereka.
Perbedaan yang jelas antara kedua hal, antara seni dan desain adalah seni bertujuan untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka konstruksi berpikir mereka, pengalaman mereka, bentuk-bentuk yang memberikan mereka pengalaman terhadap penikmatnya. Sedangkan desain bertujuan untuk memenuhi hasrat client melalui client brief kemudian permintaan klien sesuai dengan media yang akan dijadikan aplikasi pada konstruksi berfikir desain.

Pemikir Muda, Pengajar Seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, telah menyelesaikan gelar Doktor di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Peneliti serta penulis pemikiran tentang Seni.