Doktor Seni Rongsokan: Sigit Purnomo Adi

MIRMAGZ.com – Ya, rongsokan dapat diubah menjadi seni. Sebagai seni yang menggunakan bahan bekas atau barang-barang yang tidak terpakai, seni dari rongsokan sering disebut sebagai seni daur ulang atau seni upcycling. Banyak seniman yang menggunakan bahan rongsokan atau limbah sebagai bahan dasar dalam karya seninya, karena selain bisa menciptakan karya yang indah, juga membantu mengurangi sampah dan mendukung penggunaan barang-barang yang ramah lingkungan. Salah satu seniman yang menggunakan bahan rongsokan menjadi seni adalah Sigit Purnomo Adi, doktor seni yang berinteraksi dengan rongsokan untuk menjadi komoditi seni.

Baca juga:  Apakah Chairol Imam adalah Seniman?
Dr.Sn. Sigit Purnomo Adi, dalam sidang Terbuka ISI Surakarta

Seni dari rongsokan bisa berupa karya seni instalasi, patung, lukisan, dan lain-lain. Beberapa seniman juga menggunakan teknik mozaik atau patchwork dalam karya seninya, dengan menggabungkan potongan-potongan bahan bekas menjadi sebuah karya seni yang utuh. Kalian bisa menyimak sidang terbuka Doktor Seni Sigit Purnomo Adi di YOUTUBE ISI SURAKARTA dengan judul “Transformasi dan Trasfigurasi Rongsok dalam Seni Cetak Tinggi melalui Prespektif Ecoart.” Prespektif multimodalitas menjadi berbagai media untuk menampilkan seni rongsok, yang mengarah ke hal yang estetik.

Dalam seni daur ulang, keunikan dan keindahan bahan rongsokan sering diangkat menjadi nilai utama dalam karya seni tersebut. Dengan begitu, seni dari rongsokan juga menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan meminimalkan sampah, serta mengajak kita untuk memandang barang-barang bekas dengan sudut pandang yang lebih kreatif dan produktif. Berbagai eksplorasi media telah dilakukan oleh Doktor Sigit.

Baca juga:  Apakah Seniman dan Desainer Sama?

Salah satu hal yang menarik dari seni rongsokan adalah penggunaan bahan-bahan yang tidak lazim sebagai bahan dasar untuk menciptakan karya seni yang indah dan bernilai estetika. Penggunaan bahan-bahan bekas ini juga membantu mengurangi jumlah sampah dan memberikan nilai tambah bagi barang yang sudah tidak terpakai.

Selain itu, seni rongsokan juga sering dianggap sebagai ekspresi kreativitas yang tidak terbatas. Sebagai seni yang menggunakan bahan-bahan bekas, para seniman bisa mengubah barang yang tidak bernilai atau terlihat kurang menarik menjadi karya seni yang memukau. Selain itu, seni rongsokan juga memberikan kesempatan bagi seniman untuk menguji kreativitas dan kemampuan teknis dalam mengolah bahan yang tidak biasa.

Dalam aspek sosial, seni rongsokan juga bisa berperan sebagai media untuk menyampaikan pesan yang lebih luas tentang pentingnya menjaga lingkungan dan meminimalkan sampah. Dengan mengubah barang-barang bekas menjadi karya seni yang indah dan bernilai estetika, seni rongsokan juga membantu mengubah pandangan kita tentang sampah dan memberikan inspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Baca juga:  Jurnal Pemikiran Kajian Emosi Estetis Lukisan Ibu dan Anak Basoeki Abdullah

Keprihatinan ekologis bisa dijadikan sebagai tema atau bahkan inspirasi dalam menciptakan karya seni yang memiliki nilai estetika dan juga sosial. Dalam seni, keprihatinan ekologis seringkali diungkapkan melalui penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan daur ulang, atau bahkan melalui penyampaian pesan atau kritik terhadap kebijakan atau perilaku manusia yang merusak lingkungan.

Seni yang berfokus pada masalah lingkungan juga dapat menjadi media untuk meningkatkan kesadaran dan menginspirasi orang-orang untuk bertindak. Misalnya, seniman bisa menciptakan karya seni yang menampilkan keindahan alam dan ekosistem yang terancam oleh aktivitas manusia, atau mengkritisi kebijakan dan perilaku manusia yang merusak lingkungan.

Dalam konteks seni kontemporer, seniman Sigit yang menciptakan karya seni yang menggunakan teknologi ramah lingkungan, seperti energi terbarukan atau teknologi pengolahan limbah dengan berbagai publikasi seni yang tidak hanya pameran, bahkan sampai NFT. Hal ini menunjukkan bahwa seni dan teknologi bisa digunakan sebagai solusi untuk masalah lingkungan. Dalam keseluruhan, seni dapat menjadi medium yang kuat dalam memunculkan kesadaran dan memberikan inspirasi bagi orang-orang untuk melakukan tindakan nyata dalam menjaga dan memelihara lingkungan hidup, dan Doktor Sigit mampu memberikan gambaran terhadap konstruksi pembuatan seni dengan memanfaatkan barang bekas.

Baca juga:  Karya Nothing is a Coincidence (The Epitome of Memories #1) oleh Yulianto

Terakhir, kami ucapkan selamat kepada Doktor Seni Sigit Purnomo Adi atas temuan terhadap karya seni yang berbasis pada rongsok ini. Semoga segala ilmu menjadi bagian pengetahuan tentang seni, dan masa depan wacananya. Kalian bisa cek karya ilmiahnya di GOOGLE SCHOOLAR Dr.Sn. Sigit.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Telegram

1 thought on “Doktor Seni Rongsokan: Sigit Purnomo Adi”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

anz.prjct
Medusaphotoworks
logo-lyubov-books
Lyubov Books - Toko Buku Online
Buku Terbaru WPAP dan Mistik Kesehariannya

Most Popular

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.