MIRMAGZ.com – Sejak invasi Rusia ke Ukraina di awal 2022, negara-negara Eropa melakukan boikot terhadap produk-produk Rusia. Salah satu produk yang diboikot diantaranya adalah minuman vodka khas Rusia. Meskipun dikenal sebagai minuman nasional, vodka rupanya bukan berasal dari Rusia.

Walau demikian, vodka yang diperkirakan berasal dari kata ‘voda’ yang artinya ‘air’ dalam bahasa Rusia, digunakan dalam beberapa hal lain oleh orang-orang Rusia. Lebih mudahnya, vodka banyak digunakan sebagai ‘life hacks’.

Pertama, mungkin karena pada abad XI seorang dokter Persia bernama Al Razi memproduksi sebuah prototipe vodka pertama untuk keperluan medis, vodka saat ini banyak juga digunakan untuk keperluan pengobatan. Dalam keseharian mereka, orang Rusia biasa mengoleskan cairan vodka di atas permukaan plester luka. Tujuannya, agar ketika plester dibuka tidak akan menyakiti permukaan kulit.

Orang-orang Rusia juga sering mencelupkan pisau cukur kumis atau janggut ke dalam gelas berisi vodka. Kandungan alkohol di dalam vodka bisa mendisinfeksi kuman dan mencegah karat. Tak hanya itu, vodka juga banyak digunakan dalam aktivitas rumah tangga seperti untuk membersihkan pancuran air, kran, bak mandi, mengelap kacamata, dan untuk membunuh serangga.

Vodka dan herbal

Pada abad ke-16 sebuah buku tentang kompilasi obat herbal berjudul ‘O Ziolach y o moczy gich’ karangan Stefan Falimirz mengungkapkan beberapa manfaat yang dapat diambil dari penggunaan vodka herbal sesuai jenisnya. Falimirz sendiri adalah seorang fisikawan sekaligus ahli botani Polandia. Buku tersebut adalah yang pertama dia tulis menggunakan terminologi botani dan medis negaranya.

Bab kedua buku tersebut memaparkan bagaimana beberapa merek vodka dengan herbal (sekitar 70 merek) mampu membawa manfaat bagi kesehatan. Awalnya, Falimirz menjelaskan tentang instruksi proses penyulingan vodka. Dia lalu membuat daftar jenis vodka yang berbeda sesuai abjad. Di bab akhirnya, Falimirz menjelaskan juga penyakit apa saja yang bisa diobati menggunakan vodka sesuai jenisnya. Misal, vodka dengan campuran herbal viola odorata bisa digunakan sebagai obat TBC, vodka dengan campuran herbal sage bisa menyembuhkan sakit kepala dan vodka dengan madu bisa membersihkan darah.

Faktanya, vodka memang ditemukan pertama kali di Polandia pada abad ke-11 dengan nama ‘gorzalka’ yang artinya ‘sesuatu yang membakar’ mungkin karena sensasinya, dan digunakan untuk pengobatan. Tiga abad kemudian, vodka ditemukan di Rusia oleh Sydnayaska Krueger yang mengembangkan cairan itu menjadi minuman di bawah perusahaan Smirnoff.

Berikut ini beberapa ‘life hacks’ lainnya menggunakan vodka yang biasa dilakukan oleh orang-orang Rusia:

1. Untuk membersihkan wajah. Caranya, usapkan cairan vodka menggunakan kapas bulat di wajah dan tepuk-tepuk halus. Vodka dipercaya mampu berperan sebagai astringent yang dapat membersihkan dan mengencangkan kulit wajah khususnya mengecilkan pori-pori kulit.
2. Campurkan beberapa tetes vodka ke dalam botol sampo. Alkoholnya dapat membersihkan kulit kepala dari racun-racun dan bahkan diyakini dapat menstimulasi pertumbuhan rambut.
3. Vodka dapat dicampur dengan bunga lavender dalam sebuah botol tertutup dan dijemur di bawah sinar matahari selama 3 hari. Cairan tersebut bisa digunakan sebagai olesan untuk bagian tubuh yang nyeri.
4. Cairan vodka juga biasa dicampurkan dengan kayu manis  dan disimpan dalam wadah tertutup kedap udara selama 2 minggu. Cairan ini bisa digunakan sebagai obat kumur dengan mencampurnya dengan air hangat lalu dibuang setelah berkumur.
5. Vodka juga bisa digunakan sebagai obat untuk menghilangkan ketombe dengan mencampurnya bersama rosemary yang telah dihancurkan.
6. Vodka dipercaya mampu membunuh bakteri yang menyebabkan rasa sakit di telinga dan gigi berlubang.
7. Lazim ditemukan juga bahwa vodka digunakan sebagai pereda demam. Orang Rusia biasanya menggunakan kain atau waslap untuk mengoleskan vodka ke dada dan punggung sebagai obat gosok ketika demam.

Miranti Kencana Wirawan

Miranti Kencana Wirawan. Content Writer. Alumnus Kajian Timur Tengah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret. Founder dan Editor in Chief situs web Mirmagz.com. Pernah bekerja di RIA FM Sonora Network dan KOMPAS.com sebagai jurnalis kanal internasional.