MIRMAGZ.com – Sajian pameran seni grafis “Ratimaya – Bayangan Keindahan” yang diselenggarakan di Sangkring ArtSpace Yogyakarta kali ini agendanya dibuka oleh dr. Oei Hong Djien pada tanggal 16 Januari 2022 dan dapat dikunjungi oleh publik mulai 17 Januari hingga 16 Maret 2022. Dikuratori oleh Suwarno Wisetrotomo.
Ratimaya merupakan sepenggal kata dalam bahasa Sansekerta yang berarti bayangan keindahan dan kemudian dipantik sebagai salah satu tajuk pameran seni grafis yang digelar di Sangkring ArtSpace Yogyakarta.
Kata berbahasa Sanskrit Ratimaya kali ini dimaknai seperti halnya suasana pada ritus panen. Ialah suasana yang sangat indah, yang selalu membayang dan membuat orang selalu menantikan momentumnya. Momentum inilah yang kemudian hendak dirayakan ke dalam satu pameran karya oleh tiga orang perupa grafis; Edi Sunaryo, Gunawan Bonaventura, dan Irwanto Lentho.

Menemukan Pengelolaan Rasa “Tak Kemrungsung”
Edi Sunaryo, Gunawan Bonaventura, dan Irwanto Lentho adalah perupa grafis yang bertolak dari generasi berbeda, namun berkarya dengan medium ekspresi yang sama, yaitu seni grafis teknik cukil kayu (hard board: lino). Dalam karyanya kali ini, mereka tak hendak berambisi menjawab deretan klise tentang dunia seni grafis Indonesia, yang dirasa stagnan. Lain dari itu, masing-masing dari mereka memiliki idealisme, ambisi, dan “sesuatu” yang dibayangkan pada hasil karya seni grafis.
Sehubungan dengan pameran tersebut, Soewarno Wisetrotomo yang berlaku sebagai kurator mengungkapkan bahwa dengan menonton karya mereka bertiga, maka hal yang diperoleh adalah kemampuan mereka bertiga dalam mengelola rasa “kemrungsung” alias tergesa-gesa saat berproses. sebagai salah satu bukti kemampuan mengelola rasa tak tergesa itu adalah dari karya cukilan yang menghasilkan garis dan bentuk-bentuk tertentu, yang sebagian di antaranya berukuran besar. Soewarno Wisetrotomo menilainya bahwa hal itu hanya mungkin bisa terwujud dari sikap kerja seni yang lebur sekaligus luluh dalam proses.
“Mereka bertiga menunjukkan kepiawaian mengelola ide, keliaran bentuk, bayangan yang diwujudkan menjadi karya-karya yang memiliki daya pesona visual maupun muatan pesan,” ungkap Soewarno Wisetrotomo.
Apabila melihat dari dekat karya dari ketiga perupa tersebut, maka sebagai penonton kita akan disodori pengalaman berlapis. Karya-karya mereka menunjukan keterampilan teknik yang akrobatik dan indah, sehingga menuntun kita untuk kemudian membayangkan proses, baik itu teknik ataupun estetik secara keseluruhan.
Karya tiga perupa dalam pameran Ratimaya – Bayangan Keindahan ini juga menyajikan pengalaman bagaimana ide, tema, angan-angan, dan bayangan diwujudkan dengan sepenuh jiwa raga. Dari sini kita dapat memaknai bahwa seni grafis merupakan ruang yang menantang kemungkinan guna dijelajahi dan dieksplorasi untuk kepentingan artistik maupun ideologis. Para perupa ini menunjukan perihal bagaimana peleburan dalam proses kreatif berkarya seni (seni rupa) dan menikmati seluruh proses dengan segenap kewaspadaan mampu mengendalikan hasrat yang meluap sekaligus mampu menjaga kesadaran agar tidak berada di level mabuk.
Perwakilan Sangkring ArtSpace juga menyampaikan bahwa menikmati bayangan angan, citraan-citraan (imageries) keindahan dalam pameran Ratimaya – Bayangan Keindahan oleh Edi Sunaryo, Gunawan Bonaventura, dan Irwanto Lentho ini seolah kita sedang berada di dalam perjalanan kemungkinan yang melampaui kedangkalan peristiwa dan cerita.
Perihal waktu pameran Seni Grafis “Ratimaya – Bayangan Keindahan” yang dilangsungkan pada 16 Januari hingga 16 Maret 2022, dengan lokasi di area Sangkring Art Space Jl. Nitiprayan 88 RT 01/ RW 20, Kasihan, Bantul, Yogyakarta ini dibuka setiap hari Senin hingga Sabtu, tepatnya setiap pukul 11.00 hingga 17.00 WIB. Sedangkan hari Minggu dan hari besar nasional/keagamaan tutup, hanya saja beberapa di antara hari libur/tutup itu akan ada agenda workshop dan semacamnya.
Sebagai informasi lebih lanjut, demi membatasi penyebaran virus covid-19, maka pihak Sangkring Art juga memberlakukan reservasi bagi para pengunjung, dengan kunjungan dibagi 3 sesi per hari, dengan maksimal 40 pengunjung per sesi, hal ini dilakukan demi keamanan untuk semua. Selain itu, pengunjung juga dimohon juga dimohon kesadarannya untuk menyanggupi protokol yang ada sekaligus pengertiannya untuk memulai dan atau meninggalkan area Sangkring Art sesuai dengan waktu yang dipilih supaya bisa berbagi dengan pengunjung yang lain. Mengenai langkah reservasi bisa langsung dilakukan secara mandiri dengan cara langsung menuju tautan
Dikutip dari https://jaringacara.id/mice/pameran-seni-grafis-ratimaya-sangkring-artspace-yogyakarta.html

Pemikir Muda, Pengajar Seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, telah menyelesaikan gelar Doktor di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Peneliti serta penulis pemikiran tentang Seni.
1 thought on “Seni Grafis: Unjuk Gigi di SangkringArt”
Good day! I just wish to give you a huge thumbs up for your excellent information you have got here on this post. I am coming back to your blog for more soon. Good day! I just wish to give you a huge thumbs up for your excellent information you have got here on this post. I am coming back to your blog for more soon. נערות ליווי במרכז