MIRMAGZ.com – Pernahkah kita bertanya, sebenarnya seperti apa hidup ini? Apakah hidup memang tentang sesuatu yang sudah pasti? Atau justru, seperti kata orang-orang bijak zaman dulu: “Hidup adalah perjuangan”?

Jawabannya mungkin tak pernah benar-benar kita temukan secara utuh. Sebab, hidup bukan sekadar tentang pencapaian atau kesuksesan besar yang terlihat di permukaan. Hidup adalah tentang bagaimana kita terus bergerak, walau pelan, meski terseok. Hidup adalah soal bangun subuh hari ini setelah terbiasa bangun siang. Soal mencoba masak nasi goreng sendiri setelah bertahun-tahun hanya tahu makan di luar. Soal bertahan meski berkali-kali gagal.
Kita terlalu sering menilai perjuangan hanya dalam bingkai yang besar dan dramatis. Padahal, perjuangan sejati seringkali hadir dalam bentuk yang sederhana, bahkan nyaris tak terlihat. Jejak-jejak kecil itulah yang justru membentuk siapa kita hari ini.
Bayangkan saja: ada seseorang yang selama ini gagal dalam ujian, berjuang selama bertahun-tahun, dan akhirnya lulus. Atau seseorang yang sedang bangkit dari kegagalan rumah tangga, dari pengkhianatan orang terdekat, dari luka cinta yang dalam. Mereka tak muncul di televisi atau media sosial. Tapi mereka sedang berjuang. Dan perjuangan itu nyata.
Refleksi: Mengapa Kita Terus Berjuang?
Setiap manusia membawa cerita dan perjuangannya masing-masing. Tapi pernahkah kita duduk sejenak, lalu bertanya: “Sebenarnya, apa yang sedang aku perjuangkan?” Apakah itu soal impian masa kecil? Soal keinginan untuk bahagia? Atau sekadar bertahan di tengah hidup yang kian pelik?
Merefleksikan perjuangan bukan berarti kita menyerah. Justru di sanalah titik awal untuk mengenali arah. Perjuangan itu bukan hanya soal “menang”, tetapi juga tentang siapa kita setelah melalui semua itu. Dan ya, kadang perjuangan itu menyakitkan. Kita berdarah-darah, kita jatuh, kita merasa sendirian. Tapi dari situlah kita belajar. Tentang apa yang penting. Tentang siapa yang benar-benar peduli. Tentang bagaimana menjadi manusia yang lebih utuh.
Jangan pernah remehkan jejak perjuanganmu—sekecil apa pun itu. Setiap langkah, bahkan yang paling sunyi sekalipun, adalah bagian dari kisah besar yang sedang kamu tulis. Hidup memang tidak selalu memberikan kepastian. Tapi dari ketidakpastian itu, kita belajar merancang masa depan.
Ingatlah: setiap keputusan yang kamu ambil hari ini, setiap risiko yang kamu hadapi, sedang membentuk jejakmu. Jika hari ini kamu merasa gagal, itu bukan akhir. Itu hanya bagian dari proses membentuk jalanmu sendiri.
Hidup bukan sekadar tentang memiliki. Tapi tentang menjadi. Menjadi lebih sabar. Menjadi lebih kuat. Menjadi lebih bijak. Dan untuk itu, kamu harus melalui banyak hal. Kadang kamu menangis, kadang kamu tertawa. Tapi semuanya sah, karena kamu sedang berproses.
Jadi, jika hari ini kamu merasa lelah, ingatlah: kamu sedang berjuang. Dan hanya yang berjuanglah yang merasakan arti sejati dari kehidupan. Konon, hidup adalah perjuangan. Tapi yang benar-benar merasakan hidup, hanyalah mereka yang terus memilih untuk berjuang.

Pemikir, peneliti, penulis, dan pengajar Seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada bidang Apresiasi Estetika Visual, telah menyelesaikan gelar Doktor di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.